Rabu, 25 November 2015

Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel prokariotik dan Eukariotik | Kali ini akan diulas tentang perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik. Seperti yang kita tahu, sel prokariotik secara mendasar memiliki perbedaan dengan sel eukariotik dari segi kondisi inti sel atau nukleusnya. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik bertambah banyak seiring dengan perkembangan teknologi pengamatan sel. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik hingga sekarang telah mencakup mulai dari segi bentuk dan ukuran sel hingga keadaan inti sel serta kromosom yang ada.

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik  Sel Eukariotik
Ukuran Sel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Bentuk TabelDiameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Bentuk Tabel 1Diameter Sel prokariotik 10-100 µm
Inti Sel Tidak memiliki membran inti, inti sel (nukleus) tidak nyata / tidak nampak dan tersebar dalam sitoplasma; tidak anak inti sel Inti sel nyata, memiliki membran inti dan anak inti sel (nukleolus).
Organel terbungkus membran Tidak ada Ada, semua organel terbungkus membran seperti mitokondria, retikulum endoplasma, lisosom dan organel sel lainnya
Flagela
mengandung dua protein penyusun (protein building blocks)  hanya berupa satu untaian
tersusun atas banyak mikrotubula.
Glikokaliks (Glycocalyx) dalam bentuk kapsul atau lapisan lendir, sedangkan pada sel eukariot terdapat pada sel sel yang tidak memiliki dinding sel.
Dinding sel
Sel prokariot memiliki dinding sel cukup kompleks dan mengandung peptidoglycan. Ada dinding sel, komposisi kimia yang sederhana.
Membran sel: Tidak mengandung karbohidrat dan kurang mengandung sterol / steroid Pada eukariot mengandung sterol / steroid dan karbohidrat yang dapat berfungsi sebagai reseptor.
Sitoplasma Tidak mengandung sitoskeleton atau aliran sitoplasma Pada sel eukariot memiliki sitoskeleton dan aliran sitoplasma.
Ribosom pada sel prokariot mengandung ukuran 70S (lebih kecil) sel eukariot mengandung ukuran pada ribosom subunit mayor 80S dan subunit minor 70S.
Susunan Kromosom (ADN/DNA) Sel prokariot memiliki kromosom sirkular, tidak mengandung histon sel eukariot berbentuk multiple linear dengan kehadiran histon
Pembelahan sel Sel prokariot membelah dengan binari fisi pada sel eukariot dengan mitosis
Reproduksi seksual
Sel prokariot tidak melakukan meiosis, hanya melakukan Transfer fragmen DNA saja (Konjugasi) Pada sel eukariot berhubungan dengan meiosis
Permeabilitas membran inti Selektif Tidak
Kloroplas Ada, terdapat dalam sel tumbuhan Tidak ada, klorofil tersebar dalam sitoplasma
Tipe sel Biasanya multiseluler Uniselular (pada beberapa cyanobacteria ada yang multiseluler
Jumlah kromosom Satu dan lebih Satu saja tapi bukan kromosom sejati : plasmid
Vesikula ada ada
Contoh Sel tumbuhan Bakteri dan arkhaebakteri

Indera Peraba


INDERA PERABA ( KULIT )

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
1. Susunan Kulit
Kulit terdiri dari:
a. lapisan luar yang disebut epidermis
b. lapisan dalam atau lapisan dermis.
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel Dari bagian dalam ke bagian luar :
pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum
lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.

Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf.
Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
Selain menghasilkan keringat, pada bagian dermis terdapat ujung saraf/reseptor peraba. Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang berselaput ada lima macam, bisa kamu lihat dalam tabel berikut.
Tabel Ujung saraf yang berselaput dan rangsangannya
Ujung saraf ==> berselaput Rangsangan
Korpuskel pacini ==> Tekanan
Korpuskel ruffini ==> Panas
Korpuskel krause ==> Dingin
Korpuskel meissner ==> Sentuhan

Permukaan kulit yang mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba ialah ujung jari telunjuk, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan. Oleh karena itu daerah-daerah ini sangat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan. Seorang tuna netra memanfaatkan kepekaan indera perabanya untuk membaca huruf Braille.

2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai :
a. alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang;
b. sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan;
c. sebagai alat ekskresi menghasilkan keringat;
d. pengatur suhu tubuh.
e. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba,
kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

Sumber : http://sumbangwawasan.blogspot.co.id/2013/11/indera-peraba-kulit_17.html?m=1

Hidung


Anatomi dan Bagian Bagian Hidung
Hidung terdiri atas bagian luar atau ekternal dan bagian dalam atau internal. Bagian hidung yang terlihat dibentuk oleh adanya dua buah tulang nasal dan tulang rawan. Kedua tulang tersebut dibungkus dan dilapisi oleh kulit.
Selanjutnya dibagian dalam hidung terdapat rambut rambut halus yang membantu mencegah benda benda asing masuk kedalam hidung. Yang dimaksud benda asing adalah debu debu dan benda lainnya yang mampu mengancam pernapasan, umumnya berukuran cukup besar, untuk benda yang sangat mikroskopis seperti berukuran nanometer, rambut rambut hidung tak akan mampu menapisnya.
Pada bagian dalam hidung (coba cek gambar hidung dibawah) terdapat kavum nasalis yang merupakan lubang besar yang dipisahkan oleh septum. Bagian yang terbuka dari hidung ini disebut nares anterior. Sedangkan bagian hidung yang terbuka setelah itu disebut nares posterior yang akan terbuka hingga ke bagian faring.

Bagian bagian dan anatomi hidung

Dikarenakan yang membentuk hidung pada manusia adalah susunan tulang tulang tengkorak, maka tidak cukup rasanya bila tidak menjelaskan tulang apa saja yang membentuk hidung.
Langit langit hidung dibentuk oleh tulang ethmoidalis pada bagian dasar tengkorak dan lantai keras serta palatum lunak pada bagian langit langit mulut. Dinding lateral rongga dibentuk oleh maksila, konka nasalis tengah dan sebelah luar tulang ethmoidalis yang tegak lurus dan vomer, sementara bagian anteriro dibentuk oleh tulang rawan.
Dibagian dalam hidung, ketiga konka nasalis yang disebutkan tadi diproyeksikan ke dalam rongga nasal pada setiap sisi sehingga memperbesar luas permukaan bagian dalam hidung. Rongga hidung dilapisi oleh membran mukosa bersilia yang memiliki banyak pembuluh darah dan udara dihangatkan setelah melewati epitelium, yang mengandung banyak kapiler.
Mukus membasahi udara dan menangkap banyak debu dan silia menggerakkan/memindahkan mukus belakang ke dalam faring untuk menelan dan meludah. Ujung-ujung saraf indera penciuman pada hidung terletak pada bagian tertinggi di rongga hidung, berada disekitar lembaran “cribriform” tulang ethmoidalis.
Pada beberapa tulang hidung pada rongga nasal memiliki lubang lubang yang disebut sinus paranasalis. Lubang lubang pada tulang dalam rongga nasal hidung ini berfungsi untuk memperlunak tulang dan sebagai ruang bunyi suara, membuat suara beresonansi.
Terdapat beberapa bagian sinus tergantung letak lubang tersebut seperti sinus maksilaris yang terletak pada tulang maksilaris, sinus frontalis yang terletak di tulang frontalis dan sinus sfenoidalis berada di tulang sfenoidalis.
Sinus maksilaris terletak dibawah orbit dan terbuka melalui dinding lateral hidung. Sinus frontalis terletak diatas orbit ke arah garis tengah tulang frontalis. Sinus frontalis cukup banyak dan merupakan bagian tulang ethmoidalis yang memisahkan lingkaran hidung. Selanjutnya, sinus sfenoidalis berada di dalam tulang sfenoidalis.
Semua sinus paranasalis dilapisi oleh membran bermukosa dan semua terbuka ke dalam rongga nasal, di mana mereka dapat terinfeksi.

Hidung: Anatomi dan Bagian Bagian Hidung Beserta Fungsinya
Fungsi Hidung
Hidung sudah jelas memiliki fungsi utama sebagai organ penyaring dan pengambil udara dari lingkungan sehingga masuk ke dalam faring sehingga mampu mencapai paru paru.
Apabila hidung seseorang rusak, sebenarnya mampu saja bernapas menggunakan mulut akan tetapi udara tersebut akan langsung bersentuhan dengan bagian dalam tubuh seperti tenggorokan yang cukup sensitif terhadap bakteri dan zat zat asing udara yang mampu menyebabkan radang tenggorokan.
Berikut beberapa fungsi hidung:
1. Fungsi hidung sebagai organ penyaring udara dalam sistem pernapasan
Bayangkan bernapas menggunakan mulut saja, jangan pakai hidung, pasti sesak rasanya dan tenggorokan kamu pasti akan kering bagaimana.
2. Fungsi hidung sebagai organ yang membantu menghangatkan suhu udara yang kita hirup
Dalam kondisi berdebu saja, anda saya sarankan jangan pernah bernapas menggunakan mulut. Bernapas menggunakan mulut dalam kondisi dingin seperti bersalju ataupun diatas puncak jaya wijaya atau bahkan everest, jangan bernapas menggunakan mulut. Udara dingin tersebut akan “Menghancurkan” tenggorokan anda, dan membuat suara anda menjadi kresek kresek.
3. Fungsi hidung sebagai indera penciuman
Seperti yang dijelaskan diatas terdapat indera penciuman berupa saraf saraf olfaktori dan gelembung olfaktori yang berada dalam rongga hidung pada bagian tertinggi di sekitar lembaran “cribriform”. Dengan adanya indera ini, anda dapat mengetahui kandungan ataupun rasa makanan berdasarkan bau yang dikeluarkannya. Tentunya dengan bantuan informasi yang telah anda taruh di otak anda sebelumnya sebagai perbandingan.

Sumber :http://belajarbiologi.com/2015/05/hidung-anatomi-dan-bagian-bagian-hidung-fungsinya.html#

Fertilisasi


Fertilisasi pada Manusia

Fertilisasi atau pembuahan adalah peristiwa penyatuan sperma dengan ovum yang terjadi pada makhluk hidup. Pada manusia, sperma dihasilkan di testis sedangkan ovum dihasilkan di ovarium. Peristiwa fertilisasi pada manusia terjadi pada tuba falopi di tubuh wanita. Penyatuan ini akan menghasilkan zigot yang akan berkambang menjadi embrio manusia yang baru.

Dalam sekali ejakulasi (sperma keluar dari kelamin pria), terdapat berjuta-juta sperma yang semuanya saling berlomba untuk membuahi ovum. Sperma tersebut dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita selama beberapa hari hingga mencapai ovum. Dari berjuta-juta sperma yang dikeluarkan pria, normalnya hanya ada 1 sperma saja yang akan membuahi ovum. Setelah 1 sperma berhasil membuahi ovum, akan terbentuk pelindung yang menghalangi sperma lain untuk melakukan pembuahan.

Fertilisasi pada manusia memiliki proses yang sama dengan proses yang terjadi pada mamalia lain. Proses tersebut adalah sebagai berikut.


Proses fertilisasi pada manusia
Sperma akan berjalan melalui lapisan sel folikel dan berikatan dengan reseptor pada zona pelusida ovum.
Pengikatan tersebut akan memicu terjadinya reaksi akrosomal dimana sperma membebaskan enzim-enzim hidrolitik pada akrosom menuju zona pelusida.
Enzim hidrolitik akan mencerna zona pelusida dan membuat lubang yang memungkinkan sperma dapat mencapai membran sel ovum. Protein khusus pada membran sel sperma akan berikatan dengan reseptor pada membran sel ovum sehingga kedua membran menyatu.
Setelah terjadi penyatuan membran sel, nukleus sel sperma dapat keluar dan menuju nukleus ovum untuk terjadinya penyatuan nukleus.
Setelah terjadin penyatuan antara membran sperma dan ovum, butiran kortikal pada ovum menyatu dengan membran ovum dan memebaskan enzim dan makromolekul lain yang akan mengeraskan zona pelusida untuk menghalangi sperma lain membuahi ovum.

Fertilisasi akan menghasilkan zigot yang akan mengalami pembelahan berulang-ulang dan tumbuh untuk membangun jaringan tubuh manusia. Seiring dengan pembelahannya, zigot tersebut akan berjalan dari tuba falopi menuju uterus untuk menempel dan berkembang pada uterus.

Sumber : http://www.edubio.info/2015/03/fertilisasi-pada-manusia.html?m=1

Organ Reproduksi Pria


Organ Alat Reproduksi Pria & Fungsinya

a. Testis
Testis adalah organ  kelamin pria yang berbentuk oval dan terletak dalam skrotum yang berjumlah sepasang. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis terletak dalam skrotum merupakan organ berugae (memiliki lipatan kulit), dan berfungsi dalam menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap terjadi. Jika suhu rendah (dingin) maka skrotum berkerut dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan bila suhu sedang tinggi, maka skrotum akan mengendur dan menjauh dari tubuh.

Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubuhlus seminiferus. Kemudian terdapat pintalan-pintalan tubuhlus seminiferus yang terdapat dalam ruang testis yang disebut dengan lobulus testis, satu testis umumnya terdiri dari sekitar 250 lobulus testis.

b. Epdidimis
Epididimis adalah organ kelamin pria berbentuk saluran berkelok-kelok yang berada dalam skrotum dan diluar testis. Epididimis berbentuk mirip dengna huruf C. Fungsi Epididimis adalah sebagai alat pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma tidak mempunyai kemampuan dalam bergerak sebelum subuh, tetapi setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subuh dan dapat bergerak walaupun belum sempurna. Setelah epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju ke vesikula seminalis.

c. Vas Deferens
Vas Deferensi adalah saluran yang berbentuk tabung dan berfungi dalam menyalurkan sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Proses pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens mendorong sperma dengan bergerak secara peristaltik lambat ke vesikula seminalis. Sedangkan di saat ejakulasi, akan bergerak cepat dan kuat sehingga sperma keluar dengan menyembur.

d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ-organ kelamin pria yang difungsikan dalam menghasilkan cairan sebagai tempat berenangnya sperma, dan menjaga sperma teta hidup dengan menetralisir asam, karena cairan tersebut bersifat basa. Cairan tersebut dikenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60-100 juta sel sperma yang normalnya semen atau air mani mempunyai pH 7,2 yang bervolume 3-5 ml, dengan warna putih susu sampai kuning-kekuningan serta agak kental. Kelenjar kelamin terbagi atas 3 organ antara lain sebagai berikut...
Vesikula Seminalis (Kantung Air Mani), adalah organ yang berupa saluran berbentuk tabung yang berjumlah dari sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis mempunyai panjang dari 5-10 cm. Fungsi vesikula seminalis adalah untuk mensekresikan cairan yang bersifat basa y (pH 7,3 mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim dan prostaglandin. Cairan vesikula seminalis terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis bersatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, ialah organ yang berada dibawah kandung kemih. Fungsi kelenjar prostat adalah untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan tersebut disekresikan ke saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% seluruh volumen semen. Cairan dari kelenjar prostat bersatu dengan cairan vesikula seminalis dan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan disekresikan organ yang terdiri dari fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan antikoagulan.
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar yang berjumlah dari sepasang. Fungsi kelenjar bulbouretra (cowpery) adalah untuk menghasilkan cairan lendir yang sifatnyabasa dalam saluran ejakulasi. Kelenjar yang terletak dibawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan dari kelenjar Bulbouretra keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut dengan mazi yang merupakan najis dan cara mensucikannya sama dengan mencul kencing.
e. Saluran Ejakulasi
Jumlah sepasang. Saluran ejakulasi berfungsi untuk saluran pendek yang menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra.

f. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak dalam penis. Fungsi uretra adalah sebagai tempat keluarnya sperma dan tempat keluarnya urin.

g. Penis (Zakar)
Penis adalah alat kelamin luar pada pria. Fungsi penis adalah untuk memasukkansperma ke dalam alat reproduksi wanita melalui pertemuan keduanya (kopulasi). Penis merupakan organ tersusun dari otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya penis disebut dengan ereksi, hal ini terjadi karena terdapat rangsangan yang membuat pembuluh darah penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) melapisi glan penis akan dipotong.

Penis memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu dengan mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot kandung kemih kemudian mengkerut, untuk mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil ejakulasi. Penis terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut..
Gian Penis, merupakan bagian kepala jika telah dikhitan dan tidak dilapisi kulit
Batang (corpus) penis
Pangkal penis
h. Skrotum (Kantung Pelir)
Skrotum adalah kantung didalamnya terdapat testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan polis (otot dartos). Otot dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan dapat berkerut.

Sumber: http://www.artikelsiana.com/2015/08/bagian-organ-alat-reproduksi-pria-fungsi-fungsi.html?m=1

Organ Reproduksi Wanita


Bagian Organ Alat Reproduksi Wanita & Fungsinya

1. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Wanita Dalam
a. Vagina
Vagina adalah muskula membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan bagian luar. Panjang vagina sekitar 8-10 cm, yang terletak antara kandung kemih dan rektum dengan dinding yang berlipat-lipat. Bagian-bagian vagina adalah lapisan terluarnya terdapat selaput lendir, lapisan tengah tersusun dari otot-otot, dan lapisan dalam merupakan jaringan ikat yang berserat. Fungsi vagina adalah sebagai berikut ..
sebagai jalan lahir
sebagai tempat dalam berhubungan seksual
sebagai saluran mengalirkan darah dan lendir disaat menstuasi
Otot vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (otot anus/dubur), sehingga otot tersebut dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak memiliki kelenjar yang bisa menghasilkan cairan, akan tetapi asal cairan tersebut terdapat di rahim.

b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga berbentuk mirip buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan disusun dari lapisan0-lapisan otot. Ruam pada rahim (uterus) berbentuk segitiga yang pada bagian atasnya lebih lebar. Fungsi Uterus (Rahim) adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Otot uterus (rahim) bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan dapat menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.

Di bagian uterus terdapat Endometrium (dinding rahim) yang terdiri atas sel-sel epitel dan sebagai pembatas uterus. Lapisan endometrium dapat menebal di saat ovulasi dan meluruh disaat menstruasi. Uterus (rahim) dapat mempertahankan posisinya karena disangga oleh ligamentum jaringan ikat. Bagian-bagian uterus (rahim) adalah sebagai berikut...
Korpus Uteri, adalah bagian yang berbentuk segitiga di bagian atas
Serviks Uteri, ialah bagian yang berbentuk seperti silinder
Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Disaat persalinan, rahim merupakan jalan lahir karena ototnya mampu mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupis pembuluh darah dalam mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim kembali ke dalam bentuk semula dalam jangka waktu sekitar 6 minggu.

c. Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubunkan uterus (rahim) dengan indung telur (ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) biasa disebut dengan saluran telur karena berbentuk mirip saluran. Tubah fallopi (oviduk) berjumlah dua buah dengan ukuran panjang sekitar 8-20 cm. Fungsi Tuba Fallopi (Oviduk) adalah sebagai berikut...
Sebagai saluran spermatozoa dan ovum
Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum dapat masuk ke bagian dalam uterus (rahim)
Sebagai penangkap ovum
Dapat menjadi tempat fertilisasi (pembuahan)
Bagian-Bagian Tuba Fallopi (Oviduk) - Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri dari 4 bagian antara lain sebagai berikut...
Infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan memiliki fimbriae. Fungsi fimbriae adalah untuk menangkap ovum
Pars ampularis, ialah bagian yang sedikit lebar sebagai tempat bertemunya ovum dengan sperma (fertilisasi/pembuahan).
Pars ismika, adalah bagian tengah tuba yang sempit
Pars interstitialis, ialah bagian tuba yang terletak di dekat uterus.
d. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium (indung telur) adalah kelenjar reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Bentuk ovarium adalah oval yang berukuran panjang sekitar 2,5-4 cm. Terdapat sepasang Ovarium terletak di kanan dan kirim dan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Pada umumnya, setiap Ovarium pada wanita telah pubertas yang memiliki 300.000-an, dan sebagian besar dari sel telur mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300-400-an benih tellur dan 1 ovum yang dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah monopause. Ovarium akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.

2. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Wanita Luar
a. Mons Veneris
Mons Veneris adalah bagian yang agak menonjol dan menutupi tulang kemaluan (simfisis pubis). Bagian yang tersusun dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris dikenal dengan gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan tertutup oleh rambut-rambut kemaluan dan membentuk suatu pola seperti segitiga terbalik.

b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Bagian yang mirip bibir. Labia mayora adalah bagian lanjutan dari mons veneris dengan bentuk lonjok, menuju kebawah dan bersatu dengan membentuk perineum. Bagian luar Labia Mayor tersusun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, dan disaat dewasa tertutup oleh rambut kelamuan yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan pada selaput lemak, tidak berambut, tetapi terdapat banyak ujung-ujung saraf sehingga sensitif saat berhubungan seks.

c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia Minora adalah organ berbentuk lipatan terletak di dalam Labia Mayora. Labia Minora tidak berambut, tersusun dari jaringan lemak, dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir kecil kemaluan mengelilingi Orifisum Vagina (lubang kemaluan). Labia Minora analog dengan kulit skrotum pada alat reproduksi Pria.

d. Klitoris
Klitoris adalah organ yang bersifat erektil yang sangat sentitif akan rangsangan saat berhubungan seks. Klitoris terdiri dengan jumlah pembuluh darah yang banyak dan terletak di ujung saraf padanya, oleh karena itu organ yang sifatnya sensitif dan erektifl. Klitoris analog dengan penis (alat reproduksi pria).

e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga kemaluan yang dibatasi oleh labia minora di bagian sisi kiri dan kanan, dibatasi dengan klitoris di bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora di bagian belakang bawahnya. Vestibulum, tempat bermuaranya uretra (saluran kencing), dan bermuara vagina (liang senggama).

Setiap dua lubang saluran kelenjar Bartholini dan skene (kelenjar ini mengeluarkan cairan yang mirip lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan dalam masuknya penis).

f. Himen (Selaput Darah)
Himen adalah selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen dapat dengan mudah robek sehingga merupakan salah satu penilaian keperawanan. Normalnya Himen mempunyai satu lubang yang agak besar berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat dalam keluarnya cairan atau darah disaat menstruasi. Disaat pertama kali berhubungan seks himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya tertinggal sisa-sisa himen yang biasa disebut dengan caruncula hymenalis (caruncula mirtiformis).

Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/08/bagian-organ-alat-reproduksi-wanita-fungsi-fungsi.html?m=1

Sistem Ekskresi


Ekskresi

Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.
Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:
Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
Air. Kurang lebih 95%.
Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
Garam.
Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:
Jumlah air yang diminum.
Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
Stimulus atau saraf.

Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
Mengatur suhu badan.
Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Tempat menyimpan kelebihan lemak.
Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit:

1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
Mudah terkelupas.
Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
Tersusun dari sel-sel hidup.
Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:
Peningkatan aktifitas tubuh
peningkatan suhu lingkungan
guncangan emosi
syaraf
Paru-Paru
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Hati

Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Fungsi hati:
Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
Menetralkan racun.
Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).Sumber :

Sumber : http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-rangkuman.html?m=1


Sistem Pengecapan


Bagian-bagian (anatomi) dari indra pengecap (lidah)

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan asin.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Bagian lidah berdasarkan kemampuan ujung-ujung saraf pengecap rasa, yaitu:
Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah
Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah
Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah
Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah

Fungsi Lidah Fungsi lidah meliputi:
sebagai indra pengecap,
sebagai alat berbicara,
pengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan, serta
Merasakan panas, dingin, kasar dan halus.

Sumber :http://contohartikel-ku.blogspot.co.id/2013/03/bagian-bagian-pada-lidah-dan-fungsinya.html?m=1

Sistem Penglihatan


Struktur Anatomi
      Anatomi organ penglihatan dapat dipelajari dalam 2 (dua) bagian yaitu adneksa mata (pelengkap)  dan bola mata (bulbus okuli)
A. Adneksa Mata

Struktur Eksternal Organ Penglihatan

 1. Kelopak Mata (Palpebrae)
Melindungi mata terhadap lingkungan, trauma dan cahaya serta menjaga kornea tetap lembut dengan menyapukan air mata setiap saat. Terdiri dari  palpebrae superior dan palpebrae inferior.Lapisannya terdiri dari kulit luar, lapisan medial yang terdiri dari otot dan jaringan pembentuk, serta lapisan dalam yang merupakan jaringan yang lembut.
Otot pada lapisan tengah mengontrol gerakan kelopak mata, terdiri dari otot-otot sirkular (m. orbikularis okuli) yang bertugas menutup kelopak mata dan m. levator palpebrae yang bertugas mengangkat kelopak mata.Lapisan dalam sangat lembut dan licin karena adanya pelumas yang diproduksi kelenjar meibomian.
2. Konjungtiva
Merupakan selaput transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata serta menutupi bagian depan sklera. Bersambung dengan selaput lendir yang melapisi saluran air mata, kantung air mata dan saluran nasolakrimal sehingga berfungsi melumasi mata.
3. Apparatus Lakrimalis
Kelenjar air mata terletak pada sudut luar sebelah atas rongga orbita. Kelenjar tsb mengeluarkan air mata yang dituangkan ke kantung kojungtiva dari duktus ekskretori. Bila mengedip maka air mata akan membasahi permukaan mata.Sebagian menguap, sebagian dialirkan ke kantus medialis menuju saluran lakrimalis memasuki hidung.
4. Otot-Otot Bola Mata

Otot-Otot Bola Mata
Ada 6 otot bola mata yang mengontrol pergerakan bola mata.Terletak sebelah dalam orbita menempel pada dinding tulang orbita dan dikaitkan pada pembungkus sklerotik mata di belakang kornea. Otot lurus terdiri dari m. rektus superior, inferior, medial dan lateral, menggerakkan mata ke atas, ke bawah, ke dalam dan ke sisi luar secara bergantian. Otot oblik terdiri dari superior menggerakkan mata ke bawah dan sisi luar, inferior menggerakkan mata ke atas sisi luar. Otot-otot  mata dipersarafi oleh nervus kranialis III (n. okulomotorius), IV (n. trokhlearis) dan VI (n. abdusens).
B. Bola Mata (Bulbus Oculi)

Bagian-Bagian Bola Mata

1. Kornea
           
Disebut juga selaput bening mata, jika mengalami kekeruhan akan sangat mengganggu penglihatan dan bisa diganti dengan jaringan kornea dari donor mata (pencangkokan kornea). Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen, 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5 endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke sklera disebut selero corneal junction. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina.
2. Sklera
           
Lapisan berwarna putih di bawah konjungtiva serta merupakan bagian dengan konsistensi yang relatif lebih keras untuk membentuk bola mata.
3. Camera Oculi Anterior (COA)
Merupakan ruangan antara kornea dengan iris yang membentuk rongga yang berisi cairan (humor aquous) yang memudahkan iris untuk bergerak.
4. Camera Oculi Posterior (COP)
         
Merupakan ruangan yang terdapat antara lensa dengan iris berisi humor aquos
5. Uvea
Terdiri dari 3 bagian yaitu iris, badan siliar dan koroid. Iris adalah lapisan yang dapat bergerak untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Badan siliar berfungsi menghasilkan cairan yang mengisi bilik mata. Sedangkan koroid merupakan lapisan yang banyak mangandung pembuluh darah untuk memberi nutrisi pada bagian-bagian mata.
6. Pupil
Merupakan suatu "lubang" tempat cahaya masuk ke dalam mata, dimana lebarnya diatur oleh gerakan iris.
7. Lensa Kristalina
Sesuai dengan namanya, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk agar diperoleh penglihatan yang jelas. Jika mengalami kekeruhan akan menyebabkan kaburnya penglihatan seperti pada penyakit katarak.
8. Badan Siliar (Corpus Ciliaris)
Terdapat di belakang iris, merupakan tempat menempelnya zonula zonii. Berfungsi memproduksi humor aquous.Berperan dalam proses akomodasi lensa.
9. Badan Vitreus
Bagian terbesar yang mengisi bola mata, disebut juga sebagai "badan kaca" karena konsistensinya yang berupa gel dan bening dapat meneruskan cahaya yang masuk sampai ke retina.
10. Retina
Merupakan merupakan reseptor saraf yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor). Rangsang cahaya akan diubah menjadi arus listrik untuk disalurkan melalui saraf optik (saraf mata).
11. Koroid
Merupakan lapisan antara retina dan sklera.Terdiri dari pembuluh darah yang memberi nutrisi kepada mata. Koroid berhubungan dengan badan siliar dan bagian belakang dengan nervus optikus.

Sumber : http://mukhammadsaefudin.blogspot.co.id/2014/04/anatomi-dan-fisiologi-sistem-penglihatan.html?m=1

Sistem Pendengaran


Anatomi & Fisiologi Sistem Pendengaran

            Indera pendengar merupakan salah satu alat panca indera untuk mendengar. Bagian-bagian telinga terdiri dari :
1.         Telinga bagian luar (Auris eksterna)


Aurikula (daun telinga) menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga. Meatus akustikus eksterna (liang telinga) merupakan saluran penghubung aurikula dengan membrane timpani panjangnya + 2,5 cm terdiri dari tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serumen. Membran timpani merupakan antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga.
2.         Telinga bagian tengah (Auris media)


Kavum timpani merupakan rongga di dalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran yang terdiri dari maleus, inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam membrane timpani dan bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis.
Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani, rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula mastoid yang terdapat di belakang bawah antrum di dalam tulang temporalis.
Tuba auditiva eustaki merupakan saluran tulang rawan yang panjangnya + 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.
3.         Telinga bagian dalam (Auris Interna)


Terletak pada bagian tulang keras pylorus temporalis, terdapat reseptor pendengaran dan alat pendengar ini disebut labirin.Labirin osseous merupakan serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe. Labirin osseous terdiri dari :
a.        Vestibulum
b.        Koklea
c.         Kanalis semi sirkularis
Adapun fisiologi pendengaran yaitu :

Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal gelombang suara dimana kecepatan dan volumenya berbeda-beda. Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar yang menyebabkan membran timpani bergetar, getaran-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terkait pada membrane itu. Karena getaran yang timbul setiap tulang itu sendiri maka tulang akan memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe. Getaran perilimfe dialihkan melalui membrane menuju endolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan menuju otak. Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak.

Sumber : http://lettre-de-raphael.blogspot.co.id/2013/10/anatomi-fisiologi-sistem-pendengaran.html?m=1

Selasa, 24 November 2015

Struktur Indera Pendengaran


Struktur Indera Pendengaran

Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

Telinga Luar

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga tersusun dari lemak.

Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen. Saluran telinga luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dan gendang telinga tidak kering.

Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah disebut membran timpani (selaput gendang).

Telinga Tengah



Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi jaringan mukosa.

Pada telinga bagian tengah terdapat :
tulang-tulang pendengaran,
yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui sendi dan berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.
Saluran eustachius
Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring, saluran ini berfungsi menjaga keseimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.

Telinga Dalam



Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin, dan organ korti.
Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.


Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan bergelung seperti cangkang keong serta berisi cairan limfa. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan endolimfe. Bagian dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela berselaput yang disebut tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bundar. Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan skala timpani. Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sebagai reseptor yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls.. Reseptor tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar (saraf auditori)dari saraf otak VIII.

Sumber : http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.Indera.Manusia/materi4.html

Kamis, 19 November 2015

Organ Penyusun Sistem Pencernaan

Organ Penyusun Sistem Pencernaan pada Manusia

Sistem pencernaan pada manusia melibatkan banyak organ. Apa saja organ penyusun sistem pencernaan pada manusia ?

Organ penyusun sistem pencernaan pada manusia terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, pankreas, usus, dan anus. Berikut uraian dari masing-masing organ pencernaan pada manusia.

a. Rongga mulut
Rongga mulut merupakan organ yang pertama mencerna makanan. Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu :
1. Gigi
Gigi berperan dalam proses pencernaan mekanik, yaitu mengubah makanan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah ditelan. Ada beberapa jenis gigi :
a. Gigi seri, berguna untuk memotong makanan. Jumlah gigi seri pada manusia ada 8 buah.
b. Gigi taring, berguna untuk merobek makanan. Jumlah gigi taring pada manusia ada 4 buah.
c. Gigi geraham, berguna untuk mengunyah makanan. Jumlah gigi geraham pada manusia ada 8 buah.
Pada anak-anak terdapat gigi susu, yaitu gigi yang masig tumbuh jika gigi yang lain tumbuh.
2. Lidah
Lidah berperan sebagai indra perasa. Manusia dapat merasakan rasa manis, pahit, asin, pedas karena adanya sel-sel perasa pada lidah. Lidah juga membantu memdorong makanan menuju lambung.
3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah pada mulut berguna untuk menghasilkan enzim ptialin yang membantu pencernaan makanan secara kimiawi.

b. Kerongkongan
Kerongkongan melakukan gerak
peristaltik, yaitu gerakan mendorong dan meremas
makanan menuju lambung.

c. Lambung
Lambung melakukan pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan kimiawi di dalam lambung yaitu peremasan makanan yang dilakukan oleh otot-otot dinding lambung. Sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim yang dihasilkan oleh lambung.
 Lambung menghasilkan enzim :
1. Renin : berfungsi mengendapkan protein susu yang terdapat pada air susu
2. HCL : berfungsi membunuh kuman
3. Pepsin : berfungsi mengubah protein menjadi peptida

d. Pankreas
Pankreas tidak mencerna makanan, tetapi menghasilkan enzim-enzim yang berperan membantu proses pencernaan.
Pankreas menghasilkan enzim :
1. Lipase : berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak
2. Tripsin : membantu proses penguraian protein
3. Amilase : membantu proses penguraian amilum

e. Hati
Sama halnya dengan pankreas, hati berperan menghasilkan empedu. Hati juga berguna untuk menimbun sari-sari makanan. Hati merupakan organ pencernaan makanan terbesar dengan berat 2 kg.

f. Usus
Usus pada manusia dibagi menjadi :
1. Usus duabelas jari : menghubungkan lambung dengan usus halus. Usus duabelas jari memiliki saluran dengan hati dan pankreas yang berfungsi untuk menyalurkan enzim pencernaan dari pankreas.
2. Usus halus : usus halus merupakan usus terpanjang di dalam sistem pencernaan manusia. Panjang usus halus orang dewasa 6-8m. di dalam usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan.
3. Usus besar : di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa sari sari makanan oleh bentuan bakteri Escherichia coli.

g. Anus
Berfungsi untuk mengeluarkan sisa sari sari makanan yang tidak diserap oleh tubuh.

SUMBER : http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/organ-penyusun-sistem-pencernaan-pada.html

Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia DAN Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-Jenis Pernapasan Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian dibawah ini

a. Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.

Pernafasan dada 

b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.

# Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

Gangguan pada Sistem PernapasanSistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan manusia.
  1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paruparu mengalami pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
  2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
  3. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
  4. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
  5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.
  6.  Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
SUMBER ;  http://penulis.web.id/sistem-pernapasan-pada-manusia-artikel-lengkap.html

ALAT PERNAPASAN MANUSIA

Alat Pernapasan Manusia

Dibawah ini merupakan bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

1. Hidung (Cavum Nasalis)

hidungHidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah.
Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra penciuman yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.

2. Tekak (Faring)

Tekak (Faring)Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah tenggorok atau kerongkongan yang merupakan bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Istilah ini terutama dipakai dalam kalangan ilmu kedokteran. Faring adalah tabung fibromuskular yang terdapat persis didepan tulang leher yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga telinga tengah, dan laring. Pada umumnya faring dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Faring nasal yang berhubungan dengan rongga hidung, Faring oral yang berhubungan dengan rongga paru-paru, dan Faring laryngeal yang berhubungan dengan epiglottis dari laring serta menuju ke Esofagus.
Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa makanan dari rongga mulut hingga ke Esofagus. Hubungan faring dengan rongga hidung dan laring ini membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta memungkinkan manusia untuk bernapas menggunakan mulut serta jika diperlukan secara medis memasukkan makanan melalui hidung.

3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan TrakeaTrakea juga dikenal sebagai tenggorokan adalah tabung tulang yang menghubungkan hidung dan mulut ke paru-paru, hal ini merupakan bagian penting dari sistem pernafasan pada vertebrata. Tenggorokan atau Trakea berupa pipa yang dindingnya terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan.
Dalam anatomi, tenggorokan adalah bagian dari leher yang terdiri dari faring dan laring. Tenggorokan memiliki sebuah selaput otot yang dinamakan epiglottis yang berfungsi untuk memisahkan esofagus dari trakea dan mencegah makanan dan minuman untuk masuk ke saluran pernapasan. Tenggorok itu terdiri dari 2 bagian:
  • Jalan makan (kerongkongan): Orofaring, hipofaring dan esofagus
  • Jalan napas (tenggorok): Faring, laring dan trakea
selain itu, jika makanan masuk ke Tenggorokan kita akan tersedak.

4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Cabang Tenggorokan atau Bronkus merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih tipis. Kedudukan bronkus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkus kanan, sehingga bronkus kanan lebih mudah terserang penyakit. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus.

5. Bronkiolus

Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel.
Fungsi Bronkiolus Secara sederhana dapat dijelaskan kalau fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.

6. Alveolus

Alveolus berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

7. Paru - Paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi dua buah, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembung gelembung tersebut disebut alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri. Agar lebih jelas, perhatikan olehmu gambar penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.
Paru - paru
Adapun macam – macam Kapasitas volum paru-paru saat respirasi antara lain :
  • Volume tidal : banyaknya udara yang masuk dan keluar paru-paru selama pernafasan normal (500 ml). Volume tidal dipengaruhi oleh:
    • Berat badan seseorang
    • Jenis kelamin
    • Usia
    • Kondisi fisik

# Proses Pernapasan Manusia

Bagaimanakah proses manusia bernapas? Cobalah kamu tarik napas perlahan-lahan dan rasakan apa yang terjadi. Saat kamu bernapas, kamu menghirup udara melalui hidung. Udara yang kamu hirup mengandung oksigen dan juga gas-gas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin.
Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh? Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu mengeluarkan napas.
Proses Pernapasan Manusia
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

SUMBER :  http://penulis.web.id/sistem-pernapasan-pada-manusia-artikel-lengkap.html

CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu  bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap :  

1 . B e r g e r a k
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain. 

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: 

  • Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.

  • Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

  • Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.

3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :

  • Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.

  • Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

7 . A d a p t a s i
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

  • Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.

  • Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental

  • Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.

8 . Re g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon. 

 9 . E k s k r e s i
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.

Rabu, 18 November 2015

ANATOMI HEWAN VERTEBRATA

KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)
    Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
10-ikan-hiuKelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
11-ikan-tulang-sejati
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
12-katak
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
13-kura-kuraKura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
14-kadal1Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
15-ularUlar mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
16-buayaBuaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat  pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
16-merpatiBurung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya  digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema,  mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
17-platipusMamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
18-kanguruMamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
19-kelinciKelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
20-simpanseSimpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
21-lumba-lumbaLumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan  kecil yang ada di permukaan air.
Sumber : http://dimascahyono.blogspot.co.id/2014/05/anatomi-dan-fisiologi-hewan-fisiologi.html